Minggu, 11 April 2010

BAIKLAH KALAU BEGITU

Merasa sangat dibutuhkan, merasa super, merasa penting dan merasa lebih dari orang lain merupakan fenomena yang sering terjadi di dalam kehidupan umat Tuhan. Ada begitu banyak pelayan Tuhan merasa bahwa pelayanan di dalam gereja, pelayanan di persekutuan dan pelayanan di tempat-tempat lain, tidak akan dapat berjalan dengan baik apabila dirinya tidak hadir. Barangkali karena keahliannya adalah bermain musik yang merupakan kemampuan yang jarang dimiliki oleh orang banyak , sehingga dia melakukan negosiasi-negosiasi pelayanan dengan orang lain. Barangkali karena dia adalah penyumbang gereja yang paling loyal, sehingga harus dijemput dan dilayani sedemikian rupa agar dia dapat melayani. Dia merasa bangga apabila orang lain menelepon, atau memanggil bahkan menjemput dirinya agar mau melayani. Ketika orang lain menghubunginya dan mengingatkannya untuk melayani, dia dengan enteng mengatakan “Baiklah kalau begitu”, suatu perkataan dengan nada terpaksa, seakan-akan telah terjadi negosiasi sebelumnya agar mau melayani. Ada kebanggaan kalau orang lain dengan menghiba datang kepadanya. Tidak ada beban di dalam dirinya untuk melayani dengan tulus.

Yesus memperingatkan murid-murid agar jangan menganggap dirinya lebih penting. Ketika murid-murid bertengkar tentang siapa diantara mereka yang terbesar, Yesus malah mengatakan kepada murid-murid bahwa yang terbesar diantara mereka adalah yang mau melayani, yang mau merendahkan diri dan tidak merasa dirinya lebih penting dari orang lain (Markus 9:34-35).

Mengambil sikap untuk melayani Tuhan dengan tulus adalah lebih baik daripada kita memperbincangkan mengenai siapa yang terbesar dan siapa yang lebih penting diantara kita. Menganggap bahwa diri sendiri lebih baik dari orang lain, menganggap bahwa diri sendiri lebih penting dari orang lain, menganggap bahwa diri sendiri lebih mampu dari orang lain dan lain sebagainya merupakan suatu sikap yang tidak disukai oleh Tuhan. Dia ingin agar umat Tuhan mau melayani dengan segala kemampuan dan segala apa yang ada pada kita serta tidak dengan tawar-menawar seakan-akan orang lain membutuhkan diri kita. Kita dapat melayani Tuhan karena merupakan anugerah Tuhan yang memberikan kesempatan kepada kita untuk mengenal Dia dan untuk melayani Dia. Kita tidak akan dapat bermain musik dengan baik apabila Tuhan tidak memberikan hal itu kepada kita. Kita tidak akan dapat memiliki kekayaan yang banyak apabila Tuhan tidak memberikan kekayaan itu kepada kita. Kita tidak akan dapat melayani Tuhan kalau Tuhan tidak menganugrahkan hal itu kepada kita. Merasa diri lebih penting, lebih berharga, lebih mampu dan lain sebagainya daripada orang lain akan membuat suasana ibadah tidak berjalan dengan semestinya dan orang lain bisa menjadi terluka. Mari kita sama-sama merenungkan bahwa kita akan menjadi besar di hadapan Tuhan kalau kita mau saling merendahkan diri dihadapanNya dan mau merendahkan diri untuk selalu melayaniNya dengan tulus. Karena barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan ( Matius 23:12). Oleh karena itu, demi kemurahan Tuhan, jadilah pelayan Tuhan yang rendah hati dan mau melayani dengan Tulus serta tidak dengan terpaksa. Puji nama Tuhan. Haleluya. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

makasi ya atas commentar nya